Herpes adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan penyakit yang
disebabkan karena infeksi virus penyebab herpes. Virus ini dikenal
dengan herpes simplex virus. Pada bagian tubuh yang terinfeksi virus ini
akan timbul bintik-bintik berair. Penyakit ini merupakan penyakit
menular.
Penularannya, pada umumnya melalui kontak langsung dengan bagian
kulit penderita yang telah terinfeksi, ataupun karena hubungan seksual.
Kasus yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa setiap penderita
menunjukkan gejala yang berbeda. Beberapa gejalanya adalah nyeri otot
dan sakit di sekitar daerah yang terinfeksi, gatal pada kulit,
bintik-bintik seperti jerawat yang bisa meletus dan keluarnya cairan
dari vagina.
Virus penyebab herpes bisa masuk ke dalam tubuh penderita melalui
bagian tubuh yang luka. Herpes dapat menyebar apabila muncul
bintik-bintik berair, dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.
Cairan yang keluar dari bintik-bintik tersebut yang menyebabkan
penularan ini. Oleh karena itu, penderita herpes sebisa mungkin
menghindari menyentuh area tersebut. Apabila secara tidak sengaja bagian
tersebut tersentuh, maka harus segera mencuci tangan menggunakan sabun
dan air. Tetapi tidak menutup kemungkinan, penularannya tetap dapat
terjadi meski tidak ada gejala yang muncul. Bayi yang baru saja
dilahirkan dapat menderita penyakit ini. Penyebab herpes pada bayi ini
adalah penularan virus herpes oleh ibunya. Ibu yang terinfeksi herpes di
saluran kelahirannya akan menularkan virus ini kepada bayinya ketika
melahirkan secara normal.
Bintik-bintik berair pada penyakit herpes muncul dengan jumlah yang
banyak dan mengelompok di area tertentu. Bintik-bintik tersebut berisi
cairan bening atau keputih-putihan. Seiring berjalannya waktu,
bintik-bintik bekas herpes pada kulit akan kembali pulih. Bagian kulit
yang ditumbuhi bintik-bintik ini berwarna merah. Penderita yang
mengalami munculnya bintik-bintik ini di area alat kelamin akan
mengalami sakit ketika buang air kecil. Setelah penyembuhan dilakukan,
virus berada dalam kondisi dorman di dalam sel syaraf. Virus dorman ini
dapat kembali menjadi penyebab herpes. Virus ini akan kembali reaktif
karena stress, menstruasi ataupun kondisi lainnya.
Penyebab herpes dapat menular yang lainnya adalah air liur, selain
kontak kulit dan hubungan seksual. Namun demikian, penyakit ini tidak
dapat menular melalui media udara, atau kontak dengan objek yang
terinfeksi, seperti sabun yang telah digunakan penderita. Ini
dikarenakan virus ini tidak dapat bertahan lama dan mati dengan cepat
ketika telah keluar dari inangnya, yaitu tubuh manusia.
Pada beberapa kasus, penularan herpes terjadi diantara periode
penjangkitan virus penyebab herpes, meski tidak ditunjukkan dengan
munculnya gejala herpes. Penularan semacam ini disebut dangan penularan
asymptomatic. Penularan ini seringkali tidak disadari oleh penderita,
bahwa dia telah terinfeksi. Gejala yang muncul akibat penularan ini
biasanya lebih ringan dibandingkan herpes pada umumnya, sehingga tidak
teridentifikasi sebagai herpes.
Diagnosa penyakit herpes dilakukan dengan melihat kondisi bagian
tubuh penderita yang terinfeksi, tes darah dan pengecekan pada cairan
yang dikeluarkan oleh bintik-bintik daerah yang terinfeksi. Jika
penyebab herpes menginfeksi ibu hamil, akan menjadi masalah pada saat
kelahiran. Pada beberapa ibu hamil penderita dilakukan operasi caesar.
Tetapi apabila segera ditangani dengan cepat, maka masalah di saat
proses melahirkan dapat dihindari.
Treatmen untuk penyakit herpes adalah dengan memberikan antivirus.
Treatmen ini dapat mereduksi gejala yang muncul dan menekan durasi waktu
munculnya gejala herpes. Tablet antivirus yang biasa diberikan untuk
pasien herpes antara lain famciclovir, valaciclovir dan acyclovir.
Sumber : http://www.perkembanganbayi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar