Bayi baru lahir memiliki aktivitas yang
sederhana. Selain aktivitas metabolisme dalam tubuhnya, tidak banyak
aktivitas yang mampu dilakukan oleh bayi baru lahir. Seolah bayi hanya
tampak tenang disaat tidur dan ramai di saat menangis. Walaupun
demikian, kedua aktivitas tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang
bayi.
Bayi baru lahir memiliki jam tidur yang tidak sama dengan orang
dewasa. Jam tidur orang dewasa pada umumnya sekitar 8 jam. Tidur dalam
rentang waktu 8 jam dapat disebut sebagai tidur sepanjang malam.
Sedangkan pada bayi, rata-rata waktu tidur malamnya hanya sekitar 5
jam. Tidur 5 jam ini sudah merupakan bentuk “tidur sepanjang malam”nya.
Biasanya bayi mulai tidur pada tengah malam dan bangun pada pukul 5
pagi.
5 jam waktu tidur malam bayi baru lahir tidak selalu lelap karena
bayi membutuhkan suplai makanan tiap 2 jam sekali, bisa lebih. Ini
disebabkan karena bayi memiliki lambung yang kecil dan makanannya
berbentuk cair sehingga dicerna dengan cepat. Ahli gizi merekomendasikan
kepada orang tua untuk tidak membiarkan bayi tidur lebih dari 4 jam
tanpa minum susu.
Selama tidurnya, bayi baru lahir terkadang tetap bersuara. Mulai
dari dengkuran pelan, rengek sampai tangisan. Tetapi itu semua tidak
selalu menjadi tanda bahwa bayi terbangun. Bayi tetap tertidur selama
hal tersebut terjadi. Bisa jadi rengekan atau tangisan itu disebabkan
karena bayi anda merasa lapar. Segera beri minum susu, jika kondisi ini
terjadi sehingga bayi anda dapat kembali terlelap. Ibu perlu
mempelajari perbedaan suara bayi tersebut dengan suara bayi yang
menandai ketika dia benar-benar bangun.
Bayi baru lahir biasanya tidur selama 16-18 jam perhari. Waktu tidur
ini terbagi menjadi 6-7 periode tidur. Anda dapat melatih bayi anda
untuk membedakan antara tidur malam dan tidur di waktu pagi atau siang.
Sehingga waktu tidur maamnya lebih lama. Latihan ini dapat dilakukan
dengan cara meletakkkan bayi di ruangan dimana dia masih bisa mendengar
keramaian di pagi atau siang hari. Sedangkan pada waktu tidur malamnya,
letakkan bayi di tempat yang lebih tenang dan gelap.
Bayi baru lahir tidak mampu menunjukkan secara langsung rasa
kantuknya, tetapi anda dapat melihat tanda-tanda bayi anda mengantuk.
Segera baringkan bayi anda jika bayi anda sudah tampak lelah. Bayi baru
lahir yang masih tetap terjaga ketika tubuhnya sudah menuntut untuk
tidur akan merasa sangat tidak nyaman, sehingga seringkali rewel.
Tada-tanda bayi mengantuk adalah bayi mulai tidak bersemangat, menjadi
kurang tertarik kepada mainan atau orang-orang di sekitarnya atau
menangis.
Bayi baru lahir akan terlihat tenang dan manis pada saat tidur.
Dibalik ketenangannya tersebut, otak bayi, meski bayi baru lahir,
sedang sibuk belajar. Perkembangan bayi juga berlangsung pada saat
tidur. Para peneliti mengemukakan bahwa ada bagian spesifik pada otak
bayi yang semakin aktif pada saat bayi tidur. Pada saat bayi tidur,
fungsi pengelihatan dan pendengarannya beristirahat. Ini memberikan
kesempatan kepada otak untuk fokus menjalankan fungsinya mensinergikan
ingatan dan proses yang dipelajari bayi selama dia terjaga. Demikian
penting aktivitas tidur bagi perkembangan bayi baru lahir, sehingga
sebagai orang tua, kita perlu mengusahakan agar bayi mempunyai waktu
tidur yang cukup dan berkualitas.
Selain tidur, aktivitas yang sering dilakukan bayi baru lahir adalah
menangis. Tangisan bayi ini merupakan aktifitasnya untuk menunjukkan
keinginannya kepada orang di sekitarnya. Tangisan tersebut dapat
diartikan bahwa bayi anda sedang lapar, saatnya buang air besar atau
kecil, sedang gerah, sedang kelelahan, sedang kesepian atau menunjukkan
bahwa dia sedang merasa kesakitan. Banyak beredar informasi bahwa bayi
baru lahir yang sedang menangis akan berdampak positif terhadap
perkembangan paru-parunya. Ternyata hal ini tidak benar.
Bayi yang dibiarkan menangis secara terus-menerus dapat memicu ketidak seimbangan hormonal pada otaknya. Tangis berkepanjangan
tersebut menyebabkan bayi merasa stress sehingga mempengaruhi kerja
otaknya. Tangis seperti itu juga menghambat perkembangan kecerdasan
emosional, intelektual dan sosial. Yang tidak kalah bahayanya,
tangisan terus-menerus dapat membahayakan fisiologi bayi. Bahasa
tangisan ini perlu diwaspadai orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar